Jumat, 20 November 2009

Contoh Surat Lamaran

Jakarta, November 19th, 2009

PO BOX 3333
JAKARTA 10099


For the attention of the HRD Manager


Dear Sir,

Re.:  Application for  “Supporting Staff (SST)”

I reply to your advertisement in Kompas dated 19th November 2009 that your company has an opening for  “Supporting Staff (SST)” and I would like to apply for that position.

I am 21 years old, single and excellent health, I have just obtained my Diploma in Informatic Management on Computer Faculty from University of Gunadarma.

It is my biggest dream to join in your company with such a challenge. Giving my self-tremendous experience is more likely to be the perfect reason why I highlight my choice on working with your team, full of ideas and dedication. I have great attitude and also familiar with personal computer and I am able to work in a team or work individually. Furthermore I am a fast learner and have good interpersonal communication and willing to work hard under pressure. In a short note, you may be sure that I am the one you are looking for.

Completing my application enclosed with my curriculum vitae, copy of academic transcript, copy of certificates, ID(KTP), copy of health certificates and recent my photograph for your consideration. I would be glad to be invited for an interview at your convenience time. I am looking forward to hearing from you as soon as possible.


Sincerely Yours,


Nicky Siputro

Rabu, 11 November 2009

Semngadh green Peace...!!

Mission Possible: Menghidupkan Kembali Lahan Gambut
Posted in Greenpeace, Hutan, Kamp Pembela Iklim, Riau, Teluk Meranti, UNFCCC, iklim by bloggree on the November 6th, 2009

Cerita dari Hikmat Soeriatanuwijaya di Kamp Pembela Hutan

Saya berada di kawasan gambut Semenanjung Kampar, setengah jam perjalanan dengan perahu motor dari Kamp Pembela Iklim (Climate Defender Camp) Greenpeace di Teluk Meranti, Semenanjung Kampar, Propinsi Riau.

Sepanjang mata memandang adalah semak belukar, rumput tinggi, beberapa batang pohon, dan semak belukar lagi. Ah, ini bukan hutan alam!
(peatland in Teluk Meranti)

Saya di sini, di Semenanjung Kampar yang punya hutan alam seluas 700.000 hektar, menyimpan kandungan karbon hingga dua miliar ton. Oh, ya, saya ingat sekarang, data terakhir menunjukkan bahwa hampir setengah hutan di Semenanjung Kampar, tepatnya 300.000 hektar sekarang telah hancur untuk dijadikan perkebunan.

Dan tempat saya berada saat ini pasti salah satu dari 300.000 hektar yang kita bicarakan itu. Gambut yang ada di daerah ini rusak akibat kanal yang dibangun beberapa tahun lalu untuk kegiatan penebangan liar (illegal logging). Sekarang kegiatan penebangan liar itu sudah diberantas, tetapi kanal-kanal itu masih ada, terus mengeringkan dan merusak gambut yang ada di sekitarnya.

Di sebuah kanal, saya melihat sekitar 50 aktivis Greenpeace dan masyarakat setempat bekerja keras membangun bendungan. Di bawah komando dari Petteri, action coordinator yang berasal dari Finlandia, bendungan itu tampak sangat kokoh menghalau aliran air kanal dan memastikan hutan gambut tetap terjaga. Mereka sudah menyelesaikan dinding pertama dan mulai membangun dinding berikutnya.





first damm at Teluk Meranti

“Greenpeace bersama masyarakat setempat bekerja sama membangun bendungan ini untuk menghentikan emisi gas rumah kaca dan memulihkan ekosistem di tempat ini,” jelas Petteri.

Menghentikan emisi gas rumah kaca! Mengembalikan tempat ini ke kondisi normal layaknya hutan alam! Pekerjaan besar, harapan yang sangat besar mengingat ditempat ini telah terjadi kerusakan yang lumayan parah.

Tetapi ini bukan Mission Impossible! Apa gunanya merencanakan sebuah misi jika kita sudah merasa tidak mungkin berhasil?

Sebut saja ini sebagai Mission Possible, atau lebih baik lagi, Mission of Hope. Karena seberapa sukar upaya ini, selalu ada secercah harapan untuk memperbaikinya.

Karena ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa apa yang dikerjakan Greenpeace dan masyarakat di sini, benar-benar bisa mengembalikan kondisi lahan gambut di sekitarnya.

“Sebagian besar karbon yang terlepas dari lahan gambut adalah hasil dari proses pengeringan sehingga tanahnya atau pohonnya bisa digunakan,” ujar Profesor Jonotoro, seorang ahli tanag gambut.

Profesor Jonotoro telah berpartisipasi dalam upaya-upaya Greenpeace untuk menghentikan deforestasi sejak beberapa waktu lalu. Pria ramah ini sangat prihatin dengan masa depan Semenanjung Kampar.

Kami berbincang di pinggir kanal, dengan latar belakang pekerjaan bendungan terus berlangsung. Jonotoro adalah orang yang paling tepat untuk diajak diskusi tentang lahan gambut. Dia adalah salah satu ahli gambut yang dipunyai Kementerian Kehutanan, dan pengajar di Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.

Menurut Jonotoro, tanah gambut terdiri dari material organik yang belum terdekomposisi secara sempurna, dan mengandung air. Oleh sebab itu gambut dapat mengikat karbon dalam jumlah besar. Semakin dalam tanah gambut makin banyak karbon yang dia kandung. “Ketika level permukaan air menurun, maka makin banyak stok karbon yang terlepas ke atmosfer.”

Tidak hanya berdampak buruk pada ekosistem, jika terbakar gambut bisa membara hingga berminggu-minggu. Api yang bisa dipadamkan hanya di permukaan, tetapi di bawah tanah tetap terbakar sehingga akan muncul lagi beberapa hari kemudian. Seperti bara yang terus hidup.

”Dengan membangun bendungan kami berharap dapat mengembalikan lahan gambut ke kondisi hutan alam semula, sehingga ekosistem bisa kembali hidup di sini,” jelas Jonotoro.

Jadi Profesor, bisa Anda jelaskan seberapa parah kerusakan di daerah ini? Dan jika bendungan ini selesai, berapa lama proses restorasi akan mulai menampakkan hasil?

Jonotoro terdiam dan menatap saya dengan tajam. Saya khawatir dia tidak mau menjelaskan lebih lanjut karena saya sudah banyak bertanya mulai saat kami berangkat meninggalkan kamp. Tetapi tidak, dia mengambil topi lapangannya dan berkata: “Ikut dengan saya!”

walking at peatland

Kami kemudian berjalan lebih dalam. Kami harus hati-hati karena tanah gambut sangat tidak stabil. Seperti berjalan di atas busa. Bustar, Jurukampanye Hutan kami sempat terjatuh saat menyeberangi jembatan kayu. Tetapi dia tidak terluka. 20 menit berjalan, kami tiba di area yang dikelilingi rumput setinggi kepala. Di tempat itu ada pipa ukur dan Jonotoro memeriksanya dengan memasukkan kayu ke dalamnya.

“Ini kering. Tingkat air di tempat ini makin menurun,” ujarnya. Dia mengambil alat ukurnya dan berseru: “50 sentimeter.”

“Kondisi water table terbaik untuk lahan gambut adalah 20 hingga 0 sentimeter, yang berarti dalam keadaan tergenang. Jika lahan gambut bisa mencapai kondisi ini, maka lingkungannya bisa pulih kembali.”

Biasanya, kita mulai bisa melihat manfaat dari bendungan ini untuk ekosistem sekitar tiga bulan lagi. “Tetapi hasilnya tergantung banyak faktor. Yang jelas bendungan ini akan menghasilkan sesuatu yang positif.”

Ya, Profesor, harus.

Hikmat Soeriatanuwijaya
Media Campaigner di Kamp Pembela Iklim

sumber http://blog.greenpeace.or.id/

Senin, 09 November 2009

Using article

In this post, I will discuss about the use of Articles

What is an article? Basically, an article is an adjective. Like adjectives, articles modify nouns.

English has two articles: the and a/an.

1. The is used to refer to specific or particular nouns.
2. a/an is used to modify non-specific or non-particular nouns. We call the the definite article and a/an the indefinite article.

Indefinite Articles: a and an

“A” and “an” signal that the noun modified is indefinite, referring to any member of a group. For example :

“Somebody call a policeman!” This refers to any policeman. We don’t need a specific policeman; we need any policeman who is available.

Definite Article: the

The definite article is used before singular and plural nouns when the noun is specific or particular. The signals that the noun is definite, that it refers to a particular member of a group. For example:

“The dog that bit me ran away”. Here, we’re talking about a specific dog, the dog that bit me.

Exercise

In the following sentences supply articles (a, an, or, the) if they are necessary. If no articles is necessary, leave the space blank.

1. Jason’s father bought him the bicycle that he had wanted for his birthday.

2. The statue of liberty was a gift of friendship fromfrance to the United States.

3. Rita is studyingEnglish andmath this semester.

4. The judge asked the witness to tell the truth.

5. Please give me a cup of coffe withcream andsugar.

6. The big books on the table are for my history class.

7. No one inSpanish class knew the correct answer toMrs.Perez question.

8. Mycar is four years old and it still runs well.

9. When you go to the store, please buy a bottle of chocolate milk and a dozen oranges.

10. There only a few sents left fortonight musical at the University.

11. What did you eat forbreakfast this morning?

12. Rita playsviolin and his sister playsguitar.

13. While we were inAlaska, we saw an Eskimo village.

14. Queen Elizabeth II is a monarch ofGreat Britain.

15. The Declaration of Independence was drawn up in 1776

Jumat, 06 November 2009

Frame Relay

           "Frame Relay merupakan protokol WAN yang memiliki performa tinggi. Beroperasi pada physical layer dan data link layer OSI referensi model, Frame Relay merupakan komunikasi data packet-switched yang dapat menghubungkan beberapa perangkat jaringan dengan multipoint WAN".
          Frame Relay merupakan standar yang dikeluarkan oleh CCITT (Consultative Committee for International Telegraph and Telephone) dan ANSI (American National Standards Institute) untuk proses pengiriman data melalui PDN (Public Data Network). Pengiriman informasi dilakukan dengan membagi data menjadi paket. Setiap paket dikirimkan melalui rangkaian WAN switch sebelum akhirnya sampai kepada tujuan.
  • FRAME RELAY SERVICE
        FRS merupakan data-only service. Service ini hanya diperuntukkan bursty data traffic, dan tidak menyediakan fasilitas untuk time-sensitive real-time traffic seperti video atau suara. Dua term penting yang perlu diketahui consumer adalah committed information rate (CIR), yaitu jaminan data rata-rata yang dikontrak, dan committed burst size (CBS, juga dinotasikan dengan Bc), jumlah bit maksimum yang dapat ditransfer selama interval waktu T. Relasi antara besaran-besaran tersebut
T = BCCIR
Sebagai contoh, CIR 128 kbps dan CBS 512 kilobits, T adalah 512 dibagi 128 yaitu 4 detik. Ini berarti jaringan dijamin untuk transfer data 512 kilobit pada selang waktu 4 detik . Ketika membeli FRS, diperlukan seleksi hati-hati pada harga CIR dan CBS yang menghasilkan harga T cukup besar untuk meng-cover kondisi burst terburuk. Bagaimanapun, faktor lain masuk kepada persamaan di atas, memperbolehkan transfer data melebihi CBS. Faktor tersebut ialah excess burst size (EBS, juga dinotasikan dengan Be). Jika terjadi congestion pada jaringan, consumer dijamin mendapatkan performansi sesuai dengan CIR dan CBS yang dipesan. Jika pada jaringan tidak terjadi congestion, consumer dapat melakukan transfer data hingga Bc + Be bytes per detik. Pada contoh di atas, dengan CBS 512 kbps dan EBS 256 kb, diperbolehkan transfer data 768 kb ketika jaringan tidak congested.
  • ARSITEKTUR FRAME RELAY
Inti dari FRS adalah packet yang dikirimkan, disebut juga frame. Masing-masing frame memiliki header fix dan payload yang besarnya variabel.

Penjelasan arsitektur frame dari kiri ke kanan :
• Flag. Mengindikasikan awal frame. Flag yang mempunyai form yang sama dengan flag ini yang terletak di akhir frame menunjukkan akhir dari frame.
• DLCI. Data Link Connection Identifier, 10 bit field (dipisah menjadi 6 dan 4 bit) mengidentifikasikan virtual circuit (VC) pada frame tersebut.
• C/R. Command/Response flag, digunakan untuk kendali aliran local transport.
• EA. Dua address extension yang terpisah yang digunakan untuk expansi DLCI di dalam jaringan carrier.
• Congestion Information Bits, sekumpulan flag diset oleh jaringan, ketika terjadi congestion pada jaringan ketika frame sedang dalam perjalanan.
• Payload. Sekumpulan data yang besarnya variabel (besar maksimum ditentukan oleh penyedia jaringan).
• Frame Check Sequence. Bit reduncant untuk mencek validasi frame, ketika sedang dalam perjalanan.
• Flag. Flag yang menandakan akhir dari frame.
Tidak seperti paket LAN, frame ini tidak mengandung alamta sumber atau tujuan. Ini karena sumber dan tujuan dispesifikasikan untuk koneksi saat waktu instalasi (untuk PVC) atau selama call setup (untuk SVC). Dalam kedua kasus, hasilnya adalah DLCI yang mengidentifikasikan VC yang diasosiasikan dengan koneksi.
Frame Check Sequence dihitung ketika frame dibuat, dan diinjeksikan ke network interface. FCS ini di cek setiap hop di jaringan FRS, dan jika dideteksi kesalahan, Frame dibuang.
  • Kontrol Cengestion
Untuk memenuhi kebutuhan kecepatan data customer, digunakan field informasi congestion. Field informasi congestion dicatat selagi terjadi masalah congestion saat frame dalam perjalanan.
Field informasi congestion mengandung discard eligibility (DE) flad, yang diset pada frame yang akan dikorbankan ketika terjadi overload. Flag DE untuk paket diset ketika kecepatan data di dalam jaringan melebihi harga CIR subscriber. Frame tersebut merupakan bagian dari burst kecepatan tinggi, dan memiliki prioritas rendah dibandingkan frame-frame lainnya. Peralatan end user juga mengeset DE flag jika mengetahui bahwa frame tersebut bukan frame yang esensial (antara lain pesan pada manajemen jaringan).
Jaringan menjaga track dari masalah congestion dengan mengeset satu dari dua explicit congestion bits :forward explicit congestion notification (FECN) dan backward explicit congestion notification (BECN). Bit-bit ini memberitahukan kepada penerima dan pengirim pada ujung-ujung koneksi, masing-masing, untuk mempersempit kecepatan trafik frame. Karena explicit notification hanya berupa pemberitahuan (advisory), ini bisa diabaikan.
  • Interkoneksi LAN menggunakan Frame Relay Service
          FRS memiliki banyak kegunaan untuk teknologi interkoneksi LAN. Pertama keuntungan tradisional dari packet switching pada FRS, koneksi fisik jaringan tunggal memotong pembiayaan hardware dan jalur, bandwidth on-demand mensupport pola traffic yang bursty, dan proses charges hanya terjadi saat proses transfer data.
Kedua, Frame informasi yang besarnya variabel dapat mengakomodasi berbagai jenis embedded paket LAN,  Ini merupakan keuntungan dari FRS yang bisa digunakan sebagai bridges atau router.

Keuntungan lainnya, ialah FRS tidak sensitif terhadap jarak, sehingga cocok untuk koneksi metropolitan. Sepanjang semua node termasuk ke dalam satu cloud, tidak ada inter-exchange carriers dimasukkan ke dalam biaya jalur dan biayanya murni tergantung pada bandwidth.
Pertimbangan primer pemesanan FRS adalah payload maksimum dan harga CIR/CBS. Harus diyakinkan bahwa maksimum payload yang disupport dapat mengakomodasi paket terbesar pada jaringan LAN yang ingin dikoneksikan.
CIR harus dipilih dengan harga yang sudah ditoleransi dengan suatu margin tertentu, setelah dilakukan pengukuran kecepatan traffic koneksi. Jadi, jika rata-rata aliran traffic 220 kbps, CIR bisa dipiih 256 kbps yang akan mencegah penolakan karena congestion traffic yang biasanya melebihi harga rata-rata ini.
CBS bisa dipilih untuk harga konservatif, jika dilakukan pengukuran yang menghasilkan burst maksimum 900 kilobits pada dua hingga tiga detik interval, harga CBS bisa dipilih 1000 kilobits yang akan meyakinkan bahwa perubahan traffic tidak menimbulkan congestion pada traffic.
Servis transport lokal - channel yang menghubungkan interface jaringan dengan FRS switch - harus dipilih yang bisa memenuhi perpindahan carrier lokal (local exchange carrier). Link digital harus cukup kapasitasnya untuk menangani maksimum traffic.


  • X.25


adalah sebuah protokol standar ITU-T untuk koneksi wide area network pada jaringan packet switdhed. Saat ini, X.25 banyak digunakan dalam proses transaksi kartu kredit dan mesin ATM.

Multiplexing

Teknologi ini memungkinkan kita untuk mendistribusikan Informasi dalam beragam jenis dan dalam jumlah yang banyak secara sekaligus. Informasi yang berupa sinyal digital akan di distribusikan melalui sebuah saluran komunikasi tunggal. Nantinya saluran tunggal tersebut akan terbagi lagi menjadi saluran yang lebih kecil dan terpisah, Sehingga, kebutuhan akan konstruksi dan pemeliharaan akan semakin berkurang. terdapat dua sistem multiplexing yang ditawarkan yaitu:

1. Frequency-division multiplexing (FDM)

Saluran komunikasi tersebut akan terbagi menjadi saluran kecil yang memiliki frekuensi yang unik. Sehingga sinyal digital yang berisi informasi kemudian masuk dan didistribusikan pada saluran tersebut tak akan bercampur baur satu sama lain. Contoh dari sistem multiplexing jenis ini adalah pada siaran elevisi dan kabel. FDM popular dengan sebutan code transparant

2. Time division multiplexing (TDM)

Sistem multiplexing ini cara kerjanya adalah dengan membagi sinyal digital yang masuk menjadi kepingan yang lebih kecil. Kemudian masing-masing dari sinyal tersebut akan dikirimkan serentak dalam satu waktu. Sistem ini cepat serta efisien.Sistem ini dapat pula dipantau melalui komputer.

Sumber:

onno.vlsm.org/v11/ref-ind-1/physical/frame-relay-1997.rtf

http://www.lintasarta.net/ProductService/ConnectivitySolutions/SolusiKomunikasiData/FrameRelay/tabid/102/language/id-ID/Default.aspx 
NicKy GhitU says saran dan pesan pliss chat in buku tamu,thanks